Senin, Februari 12, 2007

Back For Good, but....

Ternyata urusan pulang setelah menyelesaikan study adalah bukan perkara mudah. Dengan berakhirnya masa study disertai penyerahan thesis atau bentuk laporan akhir masa study bukan berarti maka berakhir pulalah segala kesulitan yang ditemui sebelum kembali ke tanah air tercinta. Masih ada satu masalah pelik yg harus dihadapi menjelang detik-detik kepulangan kembali ke tanah air, yaitu masalah barang2 bagasi yang berlebihan.

Siang tadi aku ke airport menemani seorang teman, K'Uni yang akan kembali ke tanah air setelah dua tahun menimba ilmu diUTS (Univ. of Technology Sydney). Saat petugas Garuda melakukan penimbangan barang bagasi di bandara, didapati bahwa barang K'Uni overall adalah 83 Kg, padahal bagasi max. perorang yang diperbolehkan adalah 40 Kg dan luggage yang boleh dibawa ke kabin max.7 Kg. Itu berarti K'Uni sudah overbagasi dan kelebihannya yang sekitar 40 Kg akan dicharge sebesar $15/Kg. Berarti total yg harus dibayar K'uni untuk excess baggages adalah 40 Kg x $15 = $600, wow.....a great deal of money !!!!!!!
Sempat bersitegang dengan petugas di counter Garuda, karena k'uni memaksa untuk mengangkat kelebihan barangnya sendiri ke kabin pesawat. Can you imagine, she insisted to take 43 Kg to the plane by herself!!!!
(These all her overbaggage stuffs that she wanted to take as her luggages :1 medium travel bag, 2 boxes of Books & Printer, 1 backpack, 2 handbag, and 1 bag like green bag from Paddy's)

Karena $600 itu terlalu banyak, maka k'uni menolak tuk membayar dan menanyakan apakah ada alternatif lain yag bisa dipilih agar stuffsnya bisa tetap dikirim ke Indonesia namun dengan biaya terjangkau. Manager Garuda lalu memberi solusi agar mengirimkan lewat layanan unattended oversized baggages. Pengiriman barang lewat layanan ini memang agak sedikit murah, setiap Kg hanya dikenai charge sebsar $5, namun konsekwensinya barang baru akan tiba seminggu kemudian, dan itupun harus kita sendiri yang harus langsung menjemputnya ke bandara. K'Uni sudah hampir setuju, karena dia cukup membayar $200 untuk kelebihan 40Kgnya tadi. However, pelayanan ini hanya bisa ditujukan untuk tiga lokasi di Indonesia, yaitu Jakarta, Denpasar dan satu lagi....(lupa!). Padahal K'Uni tinggal di Makssar, itu berarti jika dia tetap memaksa untuk mengirimkan barangnya ke Jakarta ataupun Bali, maka dia harus menjemput sendiri barangnya secara langsung di Bandara International Soekarno-Hatta ataupun Ngurah Rai jika memilih mengirim ke Denpasar, hmmm...another cost for travel to pick up those stuffs. K'Uni menolak karena takut barangnya malah tidak akan sampai dan karena tidak memiliki sahabat ataupun keluarga yg bisa mengambil barang2 tsb dibandara yg disebutkan.

Sebagai alternative terakhir, akhirnya kelebihan barang yg 40 Kg tersebut tidak jadi diberangkatkan karena k'uni menginginkan agar barangnya dikirim lewat kargo karena lebih murah, seperti beberapa barang2nya yang telah lebih dulu dikirim menggunakan jasa milik Alltrans Indo Cargo. Dan, orang yg diserahi tanggung jawab untuk mengirimkan barang ini, tiada lain tiada bukan adalah teman yg mengantarkan k'uni ke bandara, tadaaaam....selamat Ancha!!!. untung masih ada yg mengantarkan ke bandara, coba kalo tidak, gak tau deh gimana nasib k'uni dan barng2nya.
Nih sebenarnya pesan yang obvious buat teman2 yang sebntar lagi bakalan back for good to Indonesia. Jika emang punya barang2 yang banyak, mending jauh2 hari sebelumnya dikirim menggunakan jasa kargo atau jasa pengiriman barang lainnya agar dikemudian hari tidak panik saat dibandara nanti karena overbagasi. Jangan coba-coba gambling, karena semisalnya ada teman yg sebelumnya bilang "kata si Anu...boleh lebih kok dari 40Kg kita kan student" atau "kata si B, kita kan back for good, biasanya petugasnya ngebolehin lebih tuh asal kuat ngangkat ke pesawat". Nope.....jangan dicoba deh, ntar bakalan bisa berantem dengan petugas diconter maskapai penerbangan tersebut. Jika itu sampai terjadi ujung2nya hanya akan merepotkan diri sendiri juga teman yg ditinggal, malah lebih parahnya barangnya bisa sampai gak bisa kebawa serta ke Indonesia kalo kebetulan temannya gak ikut nganter ke bandara.

Selain k'uni, ada juga teman lain yang berangkat pada hari yang sama dengan jam yg berbeda. Mereka itu adalah mas Ary & Brian, kakak beradik dari Jogja, photographer freaks yg rukun dan baru saja kukenal sekitar sebulan yg lalu. Mereka berdua ini lebih tertib dan santai karena tidak kelebihan bagasi, malah sebaliknya masih kurang dari quota maksimal. Mungkin pertama karena mereka cowok jadi barangnya tidak terlalu banyak dan kedua karena aslinya mereka datang kesydney hanya sekedar untuk berlibur. Setelah menemani K'uni aku sengaja tidak pulang bareng Mbak iin & ancha karena sekalian pingin melihat mas ary dan Brian sebelum mereka boarding jam 16.55pm. Pesawat yang mereka tumpangi adalah SQ222 milik Singaporean Airlines dengan bandara destinasi Singapura yang ditempuh selama 8 jam perjalanan. Dari sana setelah transit kira-kira 7 jam, baru mereka melanjutkan penerbangan dengan Silk Air menuju Solo, Indonesia. Sebelum mereka berangkat kita masih sempat ngobrol2 dan foto session ditemani Irfan, Fachri dan juga Yoga yang khusus datang mengantar mereka ke bandara.

Well, selamat jalan teman-temanku, satu persatu kalian meninggalkan kami di kota sydney yang penuh kenangan. Kalo pernah ada salah kata maupun perbuatan selama pertemanan kita disini, mohon dimaafkan ya. Mudah-mudahan tali silaturahminya bisa tetap terjaga dengan baik. Entah kapan kita bisa berjumpa lagi dan hang out bareng sampai subuh seperti yg sudah-sudah...xp. Kini kalian telah kembali ke negeri tercinta, dengan membawa bekal ilmu dan pengalaman yg berharga, semoga bisa diaplikasikan untuk membanguh Indonesia menjadi bangsa dan negara yang lebih baik dari sekarang, Amien.

(Aya gilirannya masih lama nih, setahun lagi, hiks.....pengen pulaaaaaaang!!!!)

2 komentar:

  1. nah.. aya cepetan dunk selesain study-nya, biar cepet balik ke tanah air. btw temenq pernah juga mengalami hal serupa, hingga akhirnya dia mengirimkan barangnya melalui jasa pengiriman.
    namanya juga pesawat ya, kl dipaksa ntar malah naggung nyawa.

    BalasHapus
  2. Iya sih, cuman itu...kadang2 masih ada aja teman yg membandel mo nyoba2 gambling, padahl dah dikasih tau konsekuensinya kalo kelebihan arang sperti apa. Mudah-mudahan ku nanti gak gitu deh^_^

    BalasHapus