Kamis, Februari 15, 2007

Be our Valentine

( Aya sesaat sebelum ke party dengan merah maroon dressnya)

Begitu bunyi kalimat pertama email dari HUTS (Housing of UTS) coordinator memulai invitation yang dikirimkan ke seluruh UTS residents dalam rangka perayaan Hari Valentine dengan theme "Valentine Traffic Light Party 2007" yg diadakan di Ngumal Ngurang (nama building students accom tempatku tinggal).

Kaitan valentine party dengan traffic lights adalah, setiap residents diharuskan mengenakan dress code yang senada dengan warna traffic lights tersebut yaitu Red, Orange & Green. Tiap warna memeiliki makna tersendiri, misalnya Red= taken, berarti sudah memiliki pasangan atau partner, Orange=Uncertain, memiliki pasangan tapi mungkin statusnya belum jelas (TTM kaleeee....), Green= Available, artinya statusnya single atau jojoba dan sedang mencari pasangan. Acaranya sendiri memang sangat ramai, apalagi jika disponsori oleh HUTS, yang pastinya akan banyak music (Thanx to our DJ: Sam Robson), banyak refreshments dan banyak bertemu international students lainnya.

Aku personally, sebenarnya gak ngerayain Valentine Party karena emang bukaan sesuatu yg spesial menurutku. Valentine bukan budaya kita sebagai orang Indonesaia ataupun sebagai muslim, apalagi sesaat sebelumnya aku menerima beberapa teguran friendly dari beberapa teman (lewat email, sms, chatting ataupun telpon) yang anti dengan valentine day (thanks untuk pengingatnya temans). Well, tujuanku ikut ke Rooftop level 9 (tempat diadakan party tsb) karena hanya penasaran dengan partynya juga refreshmentnya dan menemani Lisa teman akrabku (another jombloers from Indonesia) yang pengen banget ditemani ngeliat acara itu. Jadi kutekankan, bukan untuk "mengikuti adat suatu kaum yg lain" atau "menyekutukan Allah dengan menuhankan yang lain selain diri-Nya" seperti yg diklaim oleh beberapa teman yg benar2 cons dengan perayaan ini. Gosh....kenapa bisa sampai sejauh itu mereka mikirnya. Aku kesana for Fun and sosialisasi dan juga gak macem2, hanya itu kok!!!!
Warna baju yg kukenakanpun sebenarnya asal saja mengikuti dress code. Karena kutak punya baju berwarna orange ataupun hijau, maka jadilah aku ke party itu bermerah marun ria. Setiba di rooftop, beberapa residents yang kukenal baik berpaling ke arahku sambil berkata dengan surprised....Aha! Aya, you're already taken?! atau "I didn't know that you're already taken coz i've never seen you with your bf since you were here." Wadow......aku gak nyangka mereka concerned banget dengan warna baju yg kukenakan padahl dah kulapisi dengan jaket hitam diluarnya. Di party itu aku hanya sebentar karena suasananya terlalu ramai diirngi musik yg hingar bingar. So, setelah mencoba berbagai cookies yang disediain HUTS seoperti Brownies, Choco Chips, Pavlova, Lamington, Saccher Torte, Pizza, etc, tanpa pamit keteman2 yg lagi asik dengan pasangan masing2, ku langsung cabut menuju level 1 karena sudah ditunggu oleh Mbak ita, mas Irfan dan Mas Nugie. Yup, aku diajak keluar jalan2 dengan mengendarai mobil mas Irfan ke Marrickville tuk nyobain Halal kebab yang katanya eunak rasanya disana. Hmmm...boleh juga tuh daripada bengong dikamar!!

So, jadilah kami berempat akhirnya menghabiskan malam valentine dengan makan kebab dan hotdog breadless (pesanan mbak Ita nih) dan ngobrol ngalor ngidul sambil berendezvous mengenang teman2 yang sudah kembali ke tanah air. Yah,..... lebih baik seperti ini, berkumpul dengan teman2 sendiri daripada ngeliat yang nggak2 di rooftop sana yang bisa bikin dosa mata dan batin.

1 komentar:

  1. Edede....aji aya bela, tambah cantik ki kulihat semenjak tinggal diSydney. Tidak kaya' kita kodong yg tambah hitam diAdelaide. Salamku nah, sama yg baju merah, hehehe...33x.

    BalasHapus