Jumat, Mei 04, 2007

Kok telat nikah?

Ada beberapa sebab seseorang telat nikah, dan Akh Indra Hermawan mengirimkan tulisan ini untuk anda, Buat merenungi, kenapa telat nikah.
SELERA TINGGI
Selera tinggi yang dimaksud bukan dalam makanan, tapi dalam memilih jodoh. Pinginnya yang sempurna segalanya. Tak ada kekurangan sedikitpun. Agamanya bagus [wajib..!!], cantik, kaya raya, keturunan baik-baik, tinggi badan 170 cm, rambut berombak, cerdas, pinter masak dan jahit, sabar penyayang, keibuan, hafal Al-Qur'an, pinter ceramah..[aduh..banyak sekali !!].Yang demikian tentu susah dapetnya. Nggak tahu harus nyari dimana, di super market jelas ndak ada [kalo ada, kasih tau ya..]. Akibatnya, setiap kali ada muslimah yang ditawarkan, selalu saja kandas. Belum kelasnya, katanya! Sebaliknya, yang wanita juga punya kriteria khusus, Saya pingin nikah dengan pria sholeh, ganteng, mapan, dewasa, macho, kalo bisa yang sudah profesor. Atau paling tidak pegawai negeri atau yang sudah punya mobil lah... Karena kriteria yang cukup sulit ini, maka banyak para pemuda dan pemudi yang harus telat nikah.
STUDY ORIENTED
Banyak juga yang telat nikah karena study oriented. Belajar dan belajar adalah prioritas utama. Siang, malam, pagi, petang terus belajar. Iapun selalu pindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu daerah kedaerah yang lain. TK di Makassar, SD di Jogja, SMP di Medan, SMU di Surabaya, S1 di Jakarta, S2 di Australia, S3 di Amerika, terus pulang ke Indonesia tinggal di Paris van Java. Sampai-sampai lupa kalo' butuh pendamping hidup. Tahu-tahu usia udah kepala lima. Kasus telat nikah krn alasan studi ini juga sering banget terjadi, terutama buat mereka penerima beasiswa ke Luar negeri [nah lho....kok bawa2 beasiswa siy?].

PUNYA APA-APA DULU
Saya belum punya apa-apa untuk berumah tangga, begitu alasan yang diutarakan sebagain oranmg untuk melegitimasi pengunduran pernikahan. Punya apa-apa, yang dimaksud sering bermakna belum punya rumah sendiri, mobil sendiri, HP, kulkas, komputer, mesin cuci atau bus...[untuk apa yaa?]. Prinsip belum punya apa-apa ini sering dilontarkan. Padahal orang yang nikah ndak mesti harus punya hal-hal diatas terlebih dahulu. Rumah, ngontrak dulu juga ndak apa-apa. Nggak ada mobil juga ndak masalah, bisa naik angkutan, motor atau sepeda [romantis bow, ihikihikhik....]. Mercy, HP, kulkas dan komputer nggak jadi syarat dalam pernikahan. Apalagi bus....

ORANG TUA PINGIN.....
Pesan khusus dari orang tua kadang jadi penghalang untuk melangsungkan pernikahan. Sebenarnya sich udah pingin juga, tapi orang tua saya pengennya..., demikian keluhan mereka. Orang tua terkadang ngelarang si anak yang udah ngebet banget tuk nikah. Alasannya macam-macam, seperti bantu prang tua dulu lah, jangan terlalu muda, rampungkan studimu, lanjutkan dulu karirmu.....Permintaan orang tua yang seperti ini sering membuat para pemuda dan pemudi mikir-mikir lebih panjang tentang pernikahannya. Sebenarnya nggak ada pertentangan antara nikah dengan berbakti sama ortu. Secara umum, orang tua berkeinginan anaknya hidup bahagia. Oleh karena itu, kalo' si anak mampu meyakinkan ortu ttg kehidupan rumah tangganya, insyaAllah oke-oke saja kok kalo' mau nikah cepat.

NIKAH ITU SUSAH
Ini alasan klasik yang diungkapkan orang. Nikah itu susah, nggak usah terburu-buru. Belum lagi kalo' udah punya anak, tambah susah lagi dong... Akhirnya pengunduran jadwal nikahpun jadi pilihan. Ada juga yang nggak pingin susah [karena nikah] kemudian cari jalan pintas. Maunya enak melulu, tanpa mau tanggung jawab. Macem-macem solusinya, bisa pacaran atau dolan kesini, dolan kesitu, keluar kesana, keluar kesini.....[Pffff.....capek deuw]

PERNAH GAGAL
Sebagian ikhwan maupun akhwat merasa trauma dengan peristiwa kegagalan yang menimpa. Pernah dilamar ataupun melamar tapi batal ataupun ditolak. Kadang tak cuma sekali tapi berkali-kali. Akibatnya ia jadi putus asa dan takut mengalami hal yang serupa. Malu banget, demikian katanya. Apalagi bila kegagalannya sempat terdengar oleh teman-teman yang lain [mo ditaro' dimane neh muka pren!!!].

PERSAINGAN KETAT
Bukan berita baru lagi bila jumlah muslimah hari ini membludak. Bahkan perbandingan antara laki-laki dan perempuan bisa lebih dari satu banding dua lho sekarang. Akibatnya banyak muslimah yang tersingkir dan tak dapat jatah pilih kaum pria. Ini bukan menakut-nakuti lho ya, tapi kenyataannya memng demikian adanya. Namun percaya dech, Allah itu Maha Adil terhadap hamba-NYA. Asalkan tidak berhenti berikhtiar & berdoa berserah diri padaNya, niscaya Allah akan mempermudah jalan kita jika emang dialah yang ditakdirkan untuk jadi "the chosen one".
Itulah tadi beberapa penghalang seseorang untuk melangsungkan pernikahan. Setahun, dua tahun, tiga tahun, empat, lima, sepuluh tahun..... akhirnya usiapun beranjak tua.
___________________________________________________________________
Disadur ulang oleh indra hermawan dari majalah EL-FATA, edisi 05/II/2002. Semoga bermanfaat !!!!

10 komentar:

  1. kategori telat nikah tuh umur berapa sih..
    Kalo dulu ukurannya kan kalo udah akil baligh kudu segera nikah. Sementara skarang, kalo pake standar kaya gitu, dibilang pernikahan dini. Kata orang, orang jaman skarang lbh lambat dewasa dari segi pemikiran dibandingkan orang jaman dulu. Mungkin ini yang berkontribusi knapa byk orang skarang yang telat nikah.

    so...
    Q: mo nikah?
    A: sa pa takut?
    Q:kapan nikah?
    A: AMIN..AMIN..AMIN..^_^

    BalasHapus
  2. Hmm.. pendekatan yg pragmatis sekali. hehehehe.

    BalasHapus
  3. kl saya sendiri lebih suka masalh study soal belum punya apa2, emg... kan sekrang masih mahasiswa.. nah kl udah punya kerjaan tetap siap deh... tapi sapa calonnya ya ???

    BalasHapus
  4. Buat aku sih kriteria ga penting... asal ketemu chemistry-nya (bukan biology or physic-nya).

    Mau dia secantik wynona atau seanggun uma thurman... hajar aja... (hahahahah... maunya...).

    Basicly... aku harus sadar siapa aku sebenarnya sebelum berharap apa-apa dari orang lain.
    Ingat... ketika jari telunjuk menunjuk ke orang lain... empat jari lainnya menunjuk diri kita sendiri....

    BalasHapus
  5. "..pria sholeh, ganteng, mapan, dewasa, macho.." semua kriteria itu blm terpenuhi, apalagi yg "profesor" :(

    duh, gak nikah2 dong gw hiks...

    BalasHapus
  6. dari 7 alasan yg disebutkan, ada 5 yang cocok dengan kasusku... tp gpp... tdk ada istilah telat, hehe

    BalasHapus
  7. @Kalo dilihat dari segi kesehatan utamanya sistem reproduksi, umur telat nikah pada wanita >40 tahun, soale, beresiko tinggi untuk memiliki keturunan bow, salah satunya karena resiko anak bisa kena Down Sydnrom.

    @Retrospextext: So, What's that imply for you?

    @Agung: Calonnya siapa ya? Lha..kok nanya ma Aya, maksudnya mo minta dicomblangin gitu?!

    BalasHapus
  8. @Bakhriansyah: Wah....keluar juga kata2 mutiaranya. Tujuan aya mostingin ini sebenarnya bukan tuk menyinggung perasaan siapapun, namun hanya sekedar pengingat bagi aya sendiri.Jikalau memang ada kata2 yg kurang berkenan, please apologize me, but that's truly few reasons why people delayed their marriages.

    @Wahyu:Jangan pesimis teman, you'll find her who wouldn't see you solely from those perfect things. I believe someday the time will come for you, just be prepare and be sensitive, key^_^

    @Irfan: 5 of 7?! well, there is nothing i can say about this, it's all your choice mate.

    BalasHapus
  9. Hahahaha... santai aja Ya.... apa kira-kira terlihat seperti tidak berkenan kata-kata yang aku tulis??? Peace deh.. kalo gitu...

    BalasHapus
  10. Mau beli buku Hafal Al Qur’an dalam Sebulan?
    Hubungi:
    Azmi Yudianto
    0856 4117 4798
    ato hubungi lewat email:
    fariskmm@yahoo.co.id
    yudi_321@yahoo.co.id
    http://islamarket.wordpress.com

    Harga Rp. 22.000
    Biaya Kirim ditanggung pembeli.

    BalasHapus