Selasa, November 11, 2008

Memories of Numbers

(Private Picture : Me & Lisa feat The Opera House)

Sejak seminggu lalu, setiap kali ngirim atau terima sms, selalu ada muncul pemberitahuan bahwa quota penyimpanan sms dihape telah melebihi 95%. Karena terasa menganggu, maka saya mulai milih-milih sms mana yg harus dilenyapkan dari muka bumi ini. Sepertinya ada ratusan sms, gak tau berapa persisnya. Bahkan sms pertama yg saya terima pada saat saya baru saja membeli hp SE K800ini dua tahun silam (7 November 2006) masih tersimpan smpai sekarang, hiks....terharu.

Dari memilah-milah sms ini, saya baru nyadar kalo ternyata nomer Hp yang pernah saya gunakan lumayan banyak juga. Dan tiap-tiap nomer masih bisa saya ingat kisahnya masing-masing.

Nomer HP pertama:+6281342514257 (2001-Maret 2006)
Masa ini masa kuliahan. Pertama kali punya Hp saat itu Nokia 3315, lalu N3200 dan terakhir N3600. Beli nomer ini karena nomernya cantik bede'. Gampang diingat. Semester demi semester berlalu, Hp ganti beberapa kali tapi nomer tetap setia pada yang satu(*hug myself*).

Nomer Hp kedua: +6281344299199 (Maret 2006 - 16 Juni 2006)
Nomer ini sebenarnya punya adek saya diPapua, tapi karena nomernya cantik, jadi dengan menggunakan alasan "kakak jauh lebih butuh" akhirnya nomer ini berpindah tangan. Nomer pertama diatas mati gara-gara saya lupa register. Lalu nomer ini juga terpaksa saya ganti karena harus kuliah diAustralia. Otomatis terpaksa ganti dengan nomer ostrali dong. Kalo mo maksa pake nomer Indo, bisa juga sih, tapi bayarnya gak kuat, padahal roaming internasionalnya dah diaktifin juga. terpaksa deh, bye nomer cantik, hiks hiks hiks....

Nomer Hp ketiga: +61431419700 (16 Juni 2006 - 29 Desember 2007)
Dilihat dari kode negaranya, jelas ini bukan nomer indonesia. Pertama beli ditemani sama teman Indonesia yang tinggal diSydney. Nama operatornya Optus, kalo diindo yaaaa....mirip-mirip (gaaaaaaaaaaaak!!!) dengan operator Indo yg spoke personnya Indra Bekti ma Sandra Dewi kaleee. Registernya agak-agak ribet, coz mesti pake pasport plus alamat permanen diOstrali. Trus, daftarnya juga mesti kudu menyimak baik-baik apa aja pertnayaan operatornya coz yang melayani pendaftaran kita tuh bukan mesin, tapi orang beneran yang berbahasa Inggris. Nah, buat mereka yang punya masalah dengan pendengaran bahasa inggris, mending minta didaftarin deh. Syukur-syukur dapat operator orang ostrali yang bahasa inggrisnya bulet, kalo dapet orang India (**sambil goyang-goyang kepala**), alamaaaaaaaaak.....yang ada kitanya cuma bisa bilang "Sorry...Say again?!" atau "What...What...What?! (**dengan wajah frustasi**). Nomer ini otomatis terblocked; gak bisa memanggil maupun dipanggil, ketika saya menjejakkan kaki kembali di Indonesia setelah tinggal diluar selama 1.5 tahun.

Nomer Hp keempat: +61424481985 (7 Nov 2006-29 Desember 2007)
Sebenarnya selama diOstrali, satu nomer Hp sudah cukup buat saya. Tapi pada saat beli Hp SE K800i, nomer ini juga turut serta sebagai bonus. Operatornya berbeda dengan nomer saya yang ketiga. Kali ini operatornya Vodaphone. Jarang saya gunakan sih, hanya sekali-kali saja saat credit (voucher pulsa) di nomer ketiga (optus) udah minus. Sama halnya dengan nomer ketiga, nomer inipun otomatis mati begitu saya kembali ke Indonesia.

Nomer Hp kelima: +6281241013382 (Jan-Feb 2008)
Nomer ini saya beli karena suka dengan lima nomer terakhirnya. bulan dan tahunnya mirip dengan ulang tahun saya. bedanya ada pada tanggalnya, saya udah nyari ditoko yang menjual nomer tersebut, tapi nomer yang sama persis dengan ultah saya gak ada. Bukan jodoh kali Ya'. Nomer ini kemudian beralih ke tangan adek saya yang bungsu (**Kakak mendapat balasan karma**), setelah saya gunakan selama satu bulan.

Nomer Hp terakhir: +62813195929** (29 Des 07-sekarang)
Nomer ini adalah nomer yang saya gunakan saat ini. Belinya secara gak sengaja dibandara Sukarono-Hatta Jakarta. Itupun belinya karena gak ada pilihan lain. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, sesaat setelah menjejakkan kaki kembali ke tanah air, nomer luar saya tiba-tiba terblocked. Gak bisa dipake sama sekali, padahal didalmnya masih ada credit (voucher pulsa) sebesar A$80 yang kalo dirupiahkan jumlahnya sekitar Rp. 640rb (hiks....kembalikan duit rupiahkuuuuuuuuuw!!!). Saat itu saya dilanda kepanikan sebab saya sudah membuat janji dengan beberapa teman yang ada dijakarta untuk bertemu saat saya transit satu jam dibandara Jakarta. Saat kebingungan, tiba-tiba saja datang seorang bapak yang menawarkan jasanya mencarikan nomer hp perdana (lha...kok dia bisa tau kalo saya butuh nomer baru yak?). Saya mengiyakan saja, karena betul-betul butuh saat itu juga. Walaupun harga yang ditawarkan mahal, akhirnya saya beli juga deh. Naaah....gitu deh cerita dibalik nomer-nomer yang pernah saya pake. Maaf nomer terakhir gak saya munculkan utuh, takut tiba-tiba dibanjiri nomer asing yang penasaran apa benar saya pake nomer ini atau gak (hehehe...mendadak kena serangan gila nomer lima: NARSIS abeeeeess....)

2 komentar:

  1. Dari pada di hapus, mending Install SE PC Suite yang dikasi waktu beli Ha Pe-nya. Lalu SMS-nya bisa di archive ke Notebook....

    Kalau gak nemu CD-nya lagi, bisa kunjungi situs Sonyericsson.com ntar pilih products: Software PC Suite, dan disuru masukin seri Ha Pe.

    Cuman kudu ndownload di tempat yang cepet. Soalnya 20MB-an...

    BalasHapus
  2. wah...
    what aperfect protection from stalkers... :))

    BalasHapus