Ini cara megang Angklungnya gimana, Mbak? tanya saya pada mbak Meri, salah satu teman Indosoc Sheffield yang ada disebelah saya sore itu. Ah, masak kamu gak pernah megang angklung, Ya'? Dengan nada tidak percaya Mbak Meri menatap saya. Serius mbak, saya gak pernah megang angklung seumur hidup saya, cuman pernah liat di Tivi. Ini yang pertama kali lho.
Itu percakapan sore kami diruang makan sekaligus dapur keluarga
Ismangil, salah satu keluarga Indonesia yang sudah lama menetap dikota
Sheffield, Inggris. Saat itu sedang berlangsung pertemuan
tahunan Indonesian society yang dihadiri sekitar 25-an warga Indonesia
baik student maupun keluarganya yang berdomisili di Sheffield. Agendanya
ada beberapa yaitu pergantian pengurus lama ke pengurus baru yang
diselingi acara makan nasi kuning ayam bakar, dan ditutup dengan
latihan angklung dibawah arahan saung Mbak Dita Sarjono.
Pada pengurusan tahun sebelumnya (2010-2011) Indosoc dipercayakan pada Mbak Monica Lestari Paramita James
yang sudah berhasil melaksanakan berbagai kegiatan rutin seperti
beberapa pameran kebudayaan indonesia diUniversity of Sheffield,
angklung performance, dll. Untuk kepengurusan 2011-2012 kali ini tampuk
kepemimpinan Indosoc beralih ke Bang Mulyadi Azmi, salah satu PhD
student dari Sumatera Barat. Bang Mul sapaan akrab dari President baru Indosoc ini, nantinya akan dibantu oleh tiga pengurus inti, yaitu Shindy Arlina sebagai Treasure, Alvin Bingei sebagai Inclusion officer, and me myself sebagai Secretary
karena menurut bang Mul saya rajin banget update Fb dan Blog
(Ssst.....Bang Mul gak tau aja kalo itu sebenarnya ajang
narsis-narsisan, wkwkwkwk)
Anyway kembali ke angklung. Setelah pemilihan selesai dan nasi kuning
ala chef Dita & chef Linda yang super duper yummy berpindah ke
perut, tiba saatnya untuk latihan angklung. Well, seumur hidup saya,
belum pernah sekalipun saya menyentuh alat musik tradisional bambu dari
Jawa Barat ini. Kedua orang tua saya bugis tulen, kakek
nenek saya bugis, om dan tante saya bugis, semua sepupu2 saya juga
bugis, so sudah pasti darah yang mengalir dalam tubuh saya adalah darah
bugis makassar. Walaupun saya lahir dan besar di Papua, tetap akar
budaya bugis makassar tidak jauh-jauh dari kehidupan saya sehari-hari.
Nah, sekarang setelah sampai di Sheffield, saya disuruh main angklung,
pastilah saya bingung bin penasaran. Ini mainnya gimana yak? **pose:
megang angklung kayak megang buku**
Well, sebenarnya niat untuk belajar angklung itu sudah lama ada kok,
sejak saya mulai pertama browsing-browsing tentang Sheffield. Salah satu
yang menarik perhatian saya untuk kuliah dikota ini adalah karena video
temuan saya di Youtube ini.
Video ini menunjukkan bahwa diSheffield ada perkumpulan orang Indonesia
yang rutin memainkan alat musik tradisional yaitu angklung. Di salah
satu video yang diupload tsb adalah performance terbaik Indosoc ketika
hadir di acara Cultural Evening (2 April 2011), yang diselenggarakan
setiap tahunnya oleh The University of Sheffield. Saya yang menonton
video dengan durasi 2:34 menit tersebut jadi dibuat takjub dan
merinding. Subhanallah...kok bisa ya alat musik bambu yang sesederhana
itu bisa menghasilkan suara yang indah dan mempesona, ckckckck. Para
pemainnya sendiri adalah gabungan students dan non students yang mungkin
beberapa diantanranya dulu sama seperti saya, know nothing about
angklung before! Thanks tuk sang Konduktor Mbak Dita Sarjono yang mampu
memperkenalkan salah satu budaya lokal Indonesia pada warga
International yang ada diUK sini. Keren abis pokoknya mbak! TOP BGT GTL
(baca: Top Banget Gitu Lho!).
Nah, sekarang saya sudah disini, berada ditengah-tengah para pemain
angklung Indonesia yang wajahnya saya lihat divideo itu,
huwaaaaa....senengnya tak terkira, bisa dapat ilmu baru dan skill baru.
Lesson pertama saya tentang angklung hari ini berjalan mulus dan penuh
dengan excitement. Walaupun kadang saya belum bisa mengontrol goyangan
angklung no.8 yang saya pegang dan walaupun masih kebingungan membaca
not yang ditunjukin oleh sang konduktor (Sorry mbak Dita, kalo kemarin
masih ada angklung yang bunyinya aneh, that was me keknya, hehehe), but i
will try my best untuk belajar menguasai alat musik ini agar kelak bisa
menjadi salah satu duta indonesia, memperkenalkan alat musik negeri
kami tercinta pada mereka yang tinggal dinegara Prince William ini.
Merdeka!!!
Memperkenalkan Angklung ke International Students di Sheffield |
is Alvin Bingei from Medan, Indonesia?
BalasHapus